Wednesday, September 24, 2014

a dramatic turn of events

sebelum melangkah lebih jauh ke dalam bab pembahasan, perlu saya sampaikan beberapa penjelasan mengenai tangguh project dari sudut pandang carrier, khususnya dalam hal ini adalah perusahaan dimana saya bekerja.

sek mas,, kok bahasanya terlalu berat kayaknya..

yowes, daripada pusing2 membicarakan secara detail, yang mana membicarakan detail adalah terlarang oleh kebijakan perusahaan, lebih baik saya buat versi santainya saja. semoga mereka tidak melakukan googling dan meng-google-translate tulisan saya ini..

perlu diketahui bahwa untuk tahun 2014 ini pemerintah mengalokasikan pengiriman gas alam untuk pasar domestik sebesar 54% dari seluruh existing kilang gas yang ada di indonesia, yaitu arun, bontang, dan tangguh. nah, untuk arun dan bontang nggak usah dibahas ya, soalnya saya berkonsentrasi di tangguh project.

perusahaan saya kebetulan (kebetulan...) adalah owner dari 2 kapal lng tanker untuk tangguh project yang dicharter oleh tangguh lng. 2 kapal itu adalah  tangguh towuti dan tangguh batur (sebut nama kapal, saya melanggar company policy lagi...). sejak pengiriman kargo pertama kali di tahun 2008/2009 hingga sekarang tahun 2014 ini, kapal2 tangguh selalu digunakan untuk tujuan ekspor. memang, kilang gas tangguh telah beberapa kali melakukan pengiriman domestik, tapi itu dilakukan dengan menggunakan kapal dari luar tangguh project. menurut sepengetahuan saya sih, sebelumnya kilang gas tangguh sudah melakukan pengiriman untuk perusahaan pupuk iskandar muda di aceh sebanyak 2 kali (swap kargo dgn arun), dan pengiriman untuk fsru* lampung, kalau tidak salah untuk perusahaan gas negara (pt pgn). (sebut nama buyer, lagi2 saya melanggar company policy...).

rumor mengenai akan digunakannya 2 kapal ini untuk pengapalan domestik sudah santer beredar sejak jauh2 hari, namun seperti biasa, tidak ada kepastian yang jelas (hingga akhirnya ketika itu kargo untuk fsru lampung diambil oleh neo energy). satu hal yang menjadi hambatan bagi 2 kapal ini adalah bahwa kapal-kapal tsb diregistrasi pada bendera singapura. yang  mana menurut asas cabotage yang diberlakukan pemerintah indonesia bahwa muatan yang berasal dari indonesia dan untuk tujuan bongkar di indonesia juga, harus diangkut menggunakan kapal berbendera indonesia.

so,,, we're gonna need an exception.

jika tidak demikian, kayaknya sulit buat memenuhi target 54% domestik itu. dari segi moda transportasi, berapa sih kapal lng tanker berbendera indonesia? lima? mungkin kurang dari itu. yang jelas, cuma sedikit. kapal2 milik om tommy soeharto aja pake bendera bahama dan liberia. setahu saya sih, lng aquarius sudah di re-flag ke bendera indonesia (untuk bolak-balik dari bontang ke fsru jawa barat), kemudian kapal fsru jawa barat (nusantara regas satu) dan kapal fsru lampung. yang mana dua kapal yang terakhir itu cuma storage, alias kapal nongkrong only, nggak jalan kemana2. selebihnya mungkin masih under construction. denger2 pt pertamina sedang membangun armada lng tanker-nya.

alkisah ketika itu tangguh towuti sedang discharge kargo di sebuah pelabuhan di korea. sampai saat itu masih belum ada onward orders. artinya, setelah proses bongkar muatan selesai, tidak tahu kapal mau dibawa kemana.. :))
rupanya sedang disiapkan special permit sebagai exception untuk peraturan cabotage seperti yg disebut diatas.
setelah beberapa hari kapal berlayar tanpa voyage orders, akhirnya muncul instruksi bahwa tangguh towuti akan melakukan pengiriman kargo untuk tujuan domestik. fsru jawa barat a.k.a fsru nusantara regas satu adalah tujuan bongkarnya.
fsru jawa barat ini terletak di sebelah utara tanjung priok, jakarta, sekitar 9 miles off tanjung priok breakwater. fsru jawa barat ngapung2 terikat permanen di mooring dolphin di tengah laut.
artinya, tangguh towuti kali ini harus melakukan operasi luar biasa (baca: diluar kebiasaan), yaitu ship to ship transfer operation. kalau biasanya kapal terikat di jetty/dermaga, ini terikat di kapal lain.

ending dari cerita ini, saya kurang tahu, karena tdk mengikuti sampai akhir. udah keburu pulang duluan..

approaching fsru jawa barat

nempel-nempel

discharging in progress

crew-boat for offsigners

sayonara tangguh towuti!


*fsru: floating storage and regasification unit

Tuesday, September 23, 2014

sundays have just begun..

bonjour..

rupanya memang susah sekali menyempatkan waktu untuk menulis saat berdinas. kendala2 yg paling sering ya soal waktu. kerja sehari 10 jam, dibagi dalam shift. nggak ada hari libur sama sekali. hari minggu, tanggal merah, adalah hari kerja. waktu istirahat kepotong2. bisa tidur 6 jam lempeng adalah sebuah kemewahan..
oke, singkat cerita, tenure 6 bulan seperti yang tertera dalam individual working contract alias perjanjian kerja laut sudah berhasil dilalui dengan sukses. bulan maret 2014 kemaren join on board sebuah kapal yang konon bernama tangguh towuti. sebuah kapal pengangkut gas alam yang dicairkan, atau dalam bahasa jawa disebut liquefied natural gas, biasanya disingkat lng (baca: elenji), yang telah digariskan sesuai dengan trah-nya oleh sang owner untuk mengangkut lng dari kilang gas tangguh di papua untuk para pembeli yang seringnya adalah beberapa perusahaan penyedia energi di korea.
setelah beberapa kali bolak-balik semacam setrikaan papua-korea, hingga tangguh towuti mengalami sebuah twist alias a dramatic turn of events, akhirnya pada tanggal 17 september 2014 saya turun dari tangga gangway. pulang.

so where was the twist?

next post please..